Puisi sang Putera Angin Bagi Para Pemimpin
saeful uyun
6:57 PM
Kiprah Kincir angin Di Indonesia
,
Puisi Ricky Elson
,
Puisi sang Putera Angin Bagi Para Pemimpin
No comments
Puisi sang Putera Angin Bagi Para Pemimpin Banyak sekali orang meragukan....
Menganggap remeh...
Mereka berkata,
"Nak, friend, Sobat, Yung..., Broo...
Lu tau ga.. Indonesia ini deket khatulistiwa...
Ga ada anginnya.... ga mungkin mengembangkan potensi Energi angin disini
Gua punya segudang cerita gagal..."
Adalagi yang bilang
"Kincir angin itu teknologi masih mahal...
Kita udah jauh ketinggalan dari GE, Vestas, Mitsubishi Heavy Industri...
Dan bla bla bla"
Begitulah kira kira...
Lalu apa? Haruskah saya menjawab,
Oh iyaa yaaa. Oke deh saya ga ngmebangin lagii....
Mari kita tunggu aja mereka ngeboongin pemerintah kita lagi....
Mari kita tunggu orang2 yang mengaku hebat dinegri ini,
Membawa 1,2 3 perushaan asing, yg invest nambahin hutang,
Masangin Kincir Angin gede... yg sampai 30 tahun mendatangpun kita ga bisa bikin...
Mari kita tunggu, wajah2 penuh harapan rakyat yg dilistriki kincir angin tersebut,
Yang ketika rusak hanya dijawab,
"Orang yg merancang dan memasangnya lagi ke luar negri..."
Mari kita tunggu sahabat2 kecil kita di pulau2 kecil tetap bermimpi malam2 yg terang... hingga tua...
Aku tidak peduli semua itu...
Sejak kapan mereka menjadi Tuhan...
Tak ada yg lebih tegar dan besar dari keyakinan diatas dunia ini....
Kalau kurang bagus..
Bikin yg paling bagus.... paling bagus di Dunia,
Bukan terbagus dikampus, bukan di kantor.. bahkan bukan terbagus di Indonesia...
Terbaik dan terbagus di dunia.... ayo bikin, jangan hanay ngomong
Dasar bacot doang yanv diasah.... emangnya yang butuh teknologi turbin angin itu
Hanya indonesia sajakah..? Hanya kampus anda sajakah? Hanya pelabuhan anda saja kah?
Hanya kampun anda saja kah... , anda kira dunia ini sesempit mata anda memandang...
Dunia membutuhkannya... membutuhkan teknologi yg merubah satu dari anugrah Allaah ...
Angin menjadi bermanfaat utk manusia...
Masih mahal bung....!!!! Gitu?
Berhenti sajalah anda dari pekerjaan engineer
Kembalikan titel sarjana teknik atau insinyur anda ke Kampus...
Atau periksa lah otak anda ke dokter...
Kenapa tidak ada jawaban...
Mari kita dengan seluruh lini ilmu pengetahuan yg dianugrahkannya...
Membuat nnya murah... bukaan murahan...
Kapasitasnya masih kecil bung.. cuma beberapa ratus watt , 2000 watt...
Lalu apa?
Lihat foto dibawah...
benar itu PLT Angin 500 Watt... namun dgn 20 unit saja
Setidaknya bisa menerangi gelap malam 30 rumah...
Yang tak pernah berlistrik 68 tahun indonesiamu merdeka....
Jangan banyak bacot... bagi anda listrik beberapa ratus watt adalah cacian dan hinaan...
Bagi saudara saudaraku di desa kalihi, tanarara, palindi dan lain lain di ujung timur negri ini..
Adalah anugrah da harapan untuk masa depan anak anaknya....
Pak Tua....
Jika anda gagal dan menyerahh....
Percayalah... anak muda mu ini
Akan memperjuangkannya hingga berhasil...
30 April 2012, pertemuan pertama ku dengan orang tua hebat negri ini...
Namanya Dahlan Iskan....
Disatu percakapan kita...
"Loh, anda mengembangkan kincir angin...
Selama saya menjabat dirut PLN ..
Tak pernah saya mendengar keberhasilan Teknologi Kincir Angin disini,
Semua gagal, makanya saya minta Sel surya dikembangkan"
Jawaban saya.....
" mohon maaf Pak, oh iya kah?
Lantas bapak dan PLN berhenti dan menyerah dari upaya membuatnya berhasil?
Saya akan perjuangkan keberhasilannya..walau juga akan menuai banyak kegagalan...
Kalau mahal , saya dan generasi muda yang lain akan membuatnya murah...."
Itulah slah satu yg membuat beliau memberikan gajinya pada saya..
Jika masih ada yg bilang tak bisa...
Tutup saja semua fakultas teknik dinegri ini...
Ganti semua ke fakultas ilmu politik...
atau ilmu lawak lawak, ilmu komedi komedian
Atau fakultas joget joget ,
Atau fakultas Demo demo...
Kemana orang orang yg mengaku Engineer di Negri ini...
Teknologi Kincir Angin bukan segalanya di dunia Engineering...
Benar.... lantas... karna sulit, mahal, sering gagal...
Lantas anda tinggalkan kah....
Semoga Allaah menguatkan hati ini....
Suatu pagi dengan dada menggelora...
2014/4/5....
Dengan impian yg tak pernah padam....
Wahai Angin... jika katanya kau tak berhembus di negri ku...
Pindahkanlah negri ini dari garis khatuliswa nya itu...
Meski tak mungkin, ENGKAU YANG MAHA TAHU... SUNGGUH TAHU
Sebegitu bergelora nya dada ini...dengan harapan dan keyakinan.
Bismillaah.
Lalu apa? Haruskah saya menjawab,
Oh iyaa yaaa. Oke deh saya ga ngmebangin lagii....
Mari kita tunggu aja mereka ngeboongin pemerintah kita lagi....
Mari kita tunggu orang2 yang mengaku hebat dinegri ini,
Membawa 1,2 3 perushaan asing, yg invest nambahin hutang,
Masangin Kincir Angin gede... yg sampai 30 tahun mendatangpun kita ga bisa bikin...
Mari kita tunggu, wajah2 penuh harapan rakyat yg dilistriki kincir angin tersebut,
Yang ketika rusak hanya dijawab,
"Orang yg merancang dan memasangnya lagi ke luar negri..."
Mari kita tunggu sahabat2 kecil kita di pulau2 kecil tetap bermimpi malam2 yg terang... hingga tua...
Aku tidak peduli semua itu...
Sejak kapan mereka menjadi Tuhan...
Tak ada yg lebih tegar dan besar dari keyakinan diatas dunia ini....
Kalau kurang bagus..
Bikin yg paling bagus.... paling bagus di Dunia,
Bukan terbagus dikampus, bukan di kantor.. bahkan bukan terbagus di Indonesia...
Terbaik dan terbagus di dunia.... ayo bikin, jangan hanay ngomong
Dasar bacot doang yanv diasah.... emangnya yang butuh teknologi turbin angin itu
Hanya indonesia sajakah..? Hanya kampus anda sajakah? Hanya pelabuhan anda saja kah?
Hanya kampun anda saja kah... , anda kira dunia ini sesempit mata anda memandang...
Dunia membutuhkannya... membutuhkan teknologi yg merubah satu dari anugrah Allaah ...
Angin menjadi bermanfaat utk manusia...
Masih mahal bung....!!!! Gitu?
Berhenti sajalah anda dari pekerjaan engineer
Kembalikan titel sarjana teknik atau insinyur anda ke Kampus...
Atau periksa lah otak anda ke dokter...
Kenapa tidak ada jawaban...
Mari kita dengan seluruh lini ilmu pengetahuan yg dianugrahkannya...
Membuat nnya murah... bukaan murahan...
Kapasitasnya masih kecil bung.. cuma beberapa ratus watt , 2000 watt...
Lalu apa?
Lihat foto dibawah...
benar itu PLT Angin 500 Watt... namun dgn 20 unit saja
Setidaknya bisa menerangi gelap malam 30 rumah...
Yang tak pernah berlistrik 68 tahun indonesiamu merdeka....
Jangan banyak bacot... bagi anda listrik beberapa ratus watt adalah cacian dan hinaan...
Bagi saudara saudaraku di desa kalihi, tanarara, palindi dan lain lain di ujung timur negri ini..
Adalah anugrah da harapan untuk masa depan anak anaknya....
Pak Tua....
Jika anda gagal dan menyerahh....
Percayalah... anak muda mu ini
Akan memperjuangkannya hingga berhasil...
30 April 2012, pertemuan pertama ku dengan orang tua hebat negri ini...
Namanya Dahlan Iskan....
Disatu percakapan kita...
"Loh, anda mengembangkan kincir angin...
Selama saya menjabat dirut PLN ..
Tak pernah saya mendengar keberhasilan Teknologi Kincir Angin disini,
Semua gagal, makanya saya minta Sel surya dikembangkan"
Jawaban saya.....
" mohon maaf Pak, oh iya kah?
Lantas bapak dan PLN berhenti dan menyerah dari upaya membuatnya berhasil?
Saya akan perjuangkan keberhasilannya..walau juga akan menuai banyak kegagalan...
Kalau mahal , saya dan generasi muda yang lain akan membuatnya murah...."
Itulah slah satu yg membuat beliau memberikan gajinya pada saya..
Jika masih ada yg bilang tak bisa...
Tutup saja semua fakultas teknik dinegri ini...
Ganti semua ke fakultas ilmu politik...
atau ilmu lawak lawak, ilmu komedi komedian
Atau fakultas joget joget ,
Atau fakultas Demo demo...
Kemana orang orang yg mengaku Engineer di Negri ini...
Teknologi Kincir Angin bukan segalanya di dunia Engineering...
Benar.... lantas... karna sulit, mahal, sering gagal...
Lantas anda tinggalkan kah....
Semoga Allaah menguatkan hati ini....
Suatu pagi dengan dada menggelora...
2014/4/5....
Dengan impian yg tak pernah padam....
Wahai Angin... jika katanya kau tak berhembus di negri ku...
Pindahkanlah negri ini dari garis khatuliswa nya itu...
Meski tak mungkin, ENGKAU YANG MAHA TAHU... SUNGGUH TAHU
Sebegitu bergelora nya dada ini...dengan harapan dan keyakinan.
Bismillaah.
Subscribe to:
Post Comments
(
Atom
)
No comments :
Post a Comment